Menciptakan
Pola Belajar Efektif dari Rumah.
Siapa pun tidak bisa mengira atau menduga
kapan datangnya sebuah ujian,bencana dsb. Hanya Tuhan yang Mahatahu. Tapi di
balik semua itu pasti Tuhan juga mengirimkan kebaikannya. Memang penting berpikir
positif agar kahidupan ke depan akan menjadi lebih baik.
Sejak pandemi virus Corona
(Covid-19) melanda di beberapa negara yakni lebih dari 200 negara di dunia.
Pemerintah Indonesia mengambil tindakan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap
Corona Virus Disease ( Covid-19). Mendikbud Nadiem , mengeluarkan Surat Edaran Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 agar seluruh
kegiatan belajar mengajar baik di sekolah maupun kampus perguruan tinggi
menggunakan metoda daring (dalam jaringan) alias online sebagai
upaya pencegahan terhadap perkembangan dan penyebaran Coronavirus
disease (Covid-19),melarang tepatnya menutup sekolah untuk
sementara waktu hingga virus corona berakhir.
Imbauan
pemerintah untuk belajar dari rumah memang bukan tanpa alasan . Hal ini untuk
mengurangi paparan virus Corona. Mulailah bermunculan tanggapan baik itu
positif maupun negatif, kelebihan dan kelemahan belajar jarak jauh. Siswa
mengeluh karena banyak tugas, guru merasa pembelajarannya kurang maksimal, dan
orang tua harus menyediakan dana tambahan untuk pembelian pulsa dsb.
Sangat disayangkan jika belajar dari rumah
menuai protes.Padahal pemerintah berharap semua pihak bisa bersabar, dan
berdamai dengan situasi dan kondisi ini. Saatnya guru berinovasi dan menggunakan berbagai cara agar pembelajaran yang dilakukan dari rumah bisa diterima siswa.Guru pun berburu informasi dan berebut aplikasi agar untuk menyampaikan tugas kepada siswanya. Banyak kendala seperti koneksi jaringan atau lampu pada,Oleh karena itu tetap saja perlu disiasati
agar siswa tetap senang dan guru maupun orang tua nyaman.
Pembelajaran
daring adalah salah satu upaya agar siswa tetap belajar dan guru pun tetap
bekerja dari rumah.Sudah bukan hal baru bahwa pemanfaatan internet telah
merambah dunia pendidikan. Bahkan akan ada pergeseran trend positif dari
pembelajaran offline ke pembelajaran online
yaitu pembelajaran dalam jaringan yang melalui media penghubung antara
guru dan siswa.
Belajar adalah sebuah proses
yang melibatkan seluruh aspek dalam diri siswa. Oleh karena itu masing-masing
siswa memiliki cara untuk belajar sesuai dengan gaya belajarnya. (1)Siswa
auditory adalah siswa yang senang belajar
dengan mendengarkan suara, bisa membacakan sambil bersuara. (2) Siswa visual
adalah siswa kalau belajar sangat menyukai dengan symbol,gambar dan visualisasi
maka belajarlah yang melibatkan hal-hal visual yang akan membuat semakin
tertarik misalnya dengan memperhatikan
gambar-gambar pada buku kemudian menelaah penjelasannya, sangat tertarik dengan
ilustrasi dan warna yang bervariasi dalam buku catatan. Siswa yang visual akan
lebih senang jika ia bisa melihat sendiri segala yang diperolehnya, dan (3)
Siswa kinestetik adalah siswa yang memiliki gaya belajar yang akan puas jika sudah melakukannya
sendiri. Yang tak kalah pentingnya adalah dalam setiap proses adalah menetapkan
tujuan belajar. Tujuan itulah yang akan mengarahkan siswa agar
mendapatkan sesuatu sesuai dengan yang diinginkannya. Barangkali usaha ini
harus dibarengi dengan peningkatan kedisiplinan . Apalah arti tuju an yang
baik, tapi tidak dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang dibuat.
Hal-hal lain seperti memanfatkan aplikasi daring seperti Edmodo, Moodle, Google
Classroom,zoom, quipper, quizzis dsb.apa pun itu adalah membantu proses belajar sehingga
belajar dari rumah itu menyenangkan, tidak membosankan, karena banyak fitur di
aplikasi itu bisa dimanfaatkan untuk belajar. Tapi Itu bukan yang utama yang
menentukan kesuksesan. Jadi menciptakan pola belajar efektif dari rumah memang
memerlukan perhatian seperti kebiasaan hidup
sehat yaitu makan bergizi, istirahat yang cukup, berolah raga. Sedangkan
belajar dari rumah, maka indikasinya rumah menjadi tempat yang menyenangkan. Ki
Hajar Dewantara memilih taman untuk tempat belajar , artinya rumah adalah taman yang bisa digunakan untuk segala
aktivitas belajar yang menyenangkan . Semua penghuni rumah mendukung
kegiatan belajar.
Mengutip pendapat Rhenald Kasali di Webinar Guru Daring Milenial tadi pagi bahwa
ada tiga jenis belajar sambil bermain
yaitu (1) main motorik ,(2) main peran, dan (3) main bangunan. Ada tujuh elemen
of self driving yaitu (1) disiplin diri, (2) eksploratif. (3)
menjadi pemenang bukan pecundang,(4) berpikir simple anti ribet,(5) berpikir
kritis, (6) berpikir kreatif, dan(7) mindset yang berkembang. Selanjutnya, di
masa depan ada empat yang harus dikembangkan di sekolah yaitu (1) keerampilan berpikir, (2)
Keterampilan personal, (3) keterampilan profesional, dan (4) keterampilan
digital.
Jadi,
di era Covid-19 ada baiknya mengambil hikmahnya. Kita jadikan momen bersatu
untuk membangun bangsa.Ingat petuah Nelson Mandela, bahwa pendidikan adalah
senjata paling ampuh untuk mengubah dunia
mantul peserta nonor 48
BalasHapus