Sabtu, 02 Mei 2020

Menciptakan Pola Belajar Efektif dari Rumah


Menciptakan Pola Belajar Efektif dari Rumah.

         Siapa pun tidak bisa mengira atau menduga kapan datangnya sebuah ujian,bencana dsb. Hanya Tuhan yang Mahatahu. Tapi di balik semua itu pasti Tuhan juga mengirimkan kebaikannya. Memang penting berpikir positif agar kahidupan ke depan akan menjadi lebih baik.
         Sejak pandemi virus Corona (Covid-19) melanda di beberapa negara yakni lebih dari 200 negara di dunia. Pemerintah Indonesia mengambil tindakan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Corona Virus Disease ( Covid-19). Mendikbud Nadiem , mengeluarkan Surat Edaran Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 agar seluruh kegiatan belajar mengajar baik di sekolah maupun kampus perguruan tinggi menggunakan metoda daring (dalam jaringan) alias online sebagai upaya pencegahan terhadap perkembangan dan penyebaran Coronavirus disease (Covid-19),melarang tepatnya menutup sekolah untuk sementara waktu hingga virus corona berakhir.

      Imbauan pemerintah untuk belajar dari rumah memang bukan tanpa alasan . Hal ini untuk mengurangi paparan virus Corona. Mulailah bermunculan tanggapan baik itu positif maupun negatif, kelebihan dan kelemahan belajar jarak jauh. Siswa mengeluh karena banyak tugas, guru merasa pembelajarannya kurang maksimal, dan orang tua harus menyediakan dana tambahan untuk pembelian pulsa dsb.
       Sangat disayangkan jika belajar dari rumah menuai protes.Padahal pemerintah berharap semua pihak bisa bersabar, dan berdamai dengan situasi dan kondisi ini. Saatnya guru berinovasi dan menggunakan berbagai cara agar pembelajaran yang dilakukan dari rumah  bisa diterima siswa.Guru pun  berburu informasi dan berebut aplikasi agar untuk menyampaikan tugas kepada siswanya. Banyak kendala seperti koneksi jaringan atau lampu pada,Oleh karena itu tetap saja perlu disiasati agar siswa tetap senang dan guru maupun orang tua nyaman.     
            Pembelajaran daring adalah salah satu upaya agar siswa tetap belajar dan guru pun tetap bekerja dari rumah.Sudah bukan hal baru bahwa pemanfaatan internet telah merambah dunia pendidikan. Bahkan akan ada pergeseran trend positif dari pembelajaran offline ke pembelajaran online  yaitu pembelajaran dalam jaringan yang melalui media penghubung antara guru dan siswa.
          Belajar adalah sebuah proses yang melibatkan seluruh aspek dalam diri siswa. Oleh karena itu masing-masing siswa memiliki cara untuk belajar sesuai dengan gaya belajarnya. (1)Siswa auditory adalah  siswa yang senang belajar dengan mendengarkan suara, bisa membacakan sambil bersuara. (2) Siswa visual adalah siswa kalau belajar sangat menyukai dengan symbol,gambar dan visualisasi maka belajarlah yang melibatkan hal-hal visual yang akan membuat semakin tertarik  misalnya dengan memperhatikan gambar-gambar pada buku kemudian menelaah penjelasannya, sangat tertarik dengan ilustrasi dan warna yang bervariasi dalam buku catatan. Siswa yang visual akan lebih senang jika ia bisa melihat sendiri segala yang diperolehnya, dan (3) Siswa kinestetik adalah siswa yang memiliki gaya belajar  yang akan puas jika sudah melakukannya sendiri. Yang tak kalah pentingnya adalah dalam setiap proses adalah menetapkan tujuan belajar.  Tujuan  itulah yang akan mengarahkan siswa agar mendapatkan sesuatu sesuai dengan yang diinginkannya. Barangkali usaha ini harus dibarengi dengan peningkatan kedisiplinan . Apalah arti tuju an yang baik, tapi tidak dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang dibuat.
          Hal-hal lain seperti memanfatkan  aplikasi daring seperti Edmodo, Moodle, Google Classroom,zoom, quipper, quizzis dsb.apa pun itu  adalah membantu proses belajar sehingga belajar dari rumah itu menyenangkan, tidak membosankan, karena banyak fitur di aplikasi itu bisa dimanfaatkan untuk belajar. Tapi Itu bukan yang utama yang menentukan kesuksesan. Jadi menciptakan pola belajar efektif dari rumah memang memerlukan perhatian  seperti kebiasaan hidup sehat yaitu makan bergizi, istirahat yang cukup, berolah raga. Sedangkan belajar dari rumah, maka indikasinya rumah menjadi tempat yang menyenangkan. Ki Hajar Dewantara memilih taman untuk tempat belajar , artinya rumah  adalah taman yang bisa digunakan untuk segala aktivitas belajar yang menyenangkan . Semua penghuni rumah mendukung kegiatan belajar.
          Mengutip pendapat Rhenald Kasali di  Webinar Guru Daring Milenial tadi pagi bahwa ada  tiga jenis belajar sambil bermain yaitu (1) main motorik ,(2) main peran, dan (3) main bangunan. Ada tujuh elemen of self driving  yaitu (1) disiplin diri, (2) eksploratif. (3) menjadi pemenang bukan pecundang,(4) berpikir simple anti ribet,(5) berpikir kritis, (6) berpikir kreatif, dan(7) mindset yang berkembang. Selanjutnya, di masa depan ada empat yang harus dikembangkan di sekolah  yaitu (1) keerampilan berpikir, (2) Keterampilan personal, (3) keterampilan profesional, dan (4) keterampilan digital.
         Jadi, di era Covid-19 ada baiknya mengambil hikmahnya. Kita jadikan momen bersatu untuk membangun bangsa.Ingat petuah Nelson Mandela, bahwa pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia




1 komentar: